Jumat, 31 Juli 2009

cerpen cinta semarga

tiba2 tanganku menyentuh tanganya. tanpa sadar aku mengengamnya erat2.



dia gemetaran, dengan pelan dia berbalik ke arahku. air mata menbasahi pipinya.



" kamu menangis, kanapa?"



aku melepaskan tanganya."aku pengen mati" dia menarik tanganku dan meletakkanya di bahunya, " kamu mau bersumpah demi tuhan kalau kamu tak mencintaiku". aku gemetaran tanpa terasa air mata mengalir di pipi." kita satu marga" dia melepas tanganku " pertanyaanku bukan itu"



aku memeluknya dengan erat " aku tak akan bisa hidup tanpamu, aku sayang engah mati sama kamu, aku ingin memilikimu"



lama dekapan itu tak terlepaskan , ait mata menalir di sela2 kesunyian.



gerimis mulai turun, tiba2 dia berlutut dan dia mengajal aku untuk berlutut, tanganku di pengang erat2,dia memandang ke atas dengan air mata yang terus mengalir. tanganku di pegang semakin erat." tuhan jika memang cinta ini adalah haram maka ijinkanlah petirmu menyabar kami, samba...r kami...."



nantungku seakan pecah,,, nadiku terhenti. lupandang wajahnya. dan satu hal petir tiada menyambar.



"tuhan mengijinkan kita untuk bersatu,,"katanya pelan







tiba2 suara gertakan terdengar.aku terkejut kala melihat ayahnya berdiri di depan kami" dasar durhaka,,,anak kurang ajar..pulang cepat" dengan cepat dia menghajarku,,, suara erualan mengiringgi pukulan yang menghantam dadaku.aku di tarik ke lokasih perumahan, kemudian kami berdua di ikat di sebuah pohom jambu dr depan rumah sang kepala desa.



semua warga berkumpul dan bergantian meludahi wajah kami.



kutukan demi kutukan terarah ketelinga kami. ,malam itu kami di ikat sampai pagi di tengah derasnnya hujan. aku melihat dia tersenyum sebelum aku tertidur lelap dalam psungn itu.



sekitar jam 3 pagi ada seseorang yang datang menghampiti, mamaku,pelan2 dia membuka ikatanku " pergi dan bawalah ia jauh dari sini".



kami berlari mengarungi hujan lebat, berjalan di hutan yang sunyi.



3 hari perjalanan kami sampai dis ebuah desa kecil di seberang gunung.aku mengendong dia yang telah lemah. " bertahanlah kita sudah smpai"



hari itu aku sedikit lega. sebuah keluarga menerima kami. namun itu bukanlah akhir dari semua derita.



satu bulan kemudian aku mendengat kabat kalau ibuku di pncung di desa.



aku terkaget dan satu minggu setelah itu beberapa penduduk desa datang ke desa kam. meyadari itu aku membawanya kabur menjauh dari bahaya namun sayang sebelum jauh sebuah anak panah telah menembus bahu kekasihku. aku berlari mencoba mengendongnyam namun rasanya aku tak kuat lagi.



darah mengalir deras membasahi punggungku " bertahanlah sayang"



"tinggalkan aku pergilah jauh,,," dia berucap pelan." tidak aku tak akan meningalkanmu". di sebuah jembatan aku terhenti, kuliha penduduk desa sudah mendekat. aku kehabisan tenaga. kupandang pelan aus sungai yang deras, mataku mencucutkan air mata, kupandang keatas" tuhan engkau mengijinkan cinta ini, jagalah aku dan kekasih hatiku."



dangan doa itulah aku meloncat kedalam sungai.



sebelum sampai kesungai aku sempat mendengr kutukan2 itu lagi.



dalam derasnya air sungai aku tetap memegang tanganya. kuliha matanya terbuka. dan darah mengalir menberi warna pada air sungai itu.



ku peluk dia erat erat, didalam air terinat jelas ketika aku menciumnya. terasa indah.



kami terhanyut begitu lama hingga disuatu tempat kami tersangku dan bisa menyingkir ke pingiran sungai.



kutaril dia ke pingiran, kucoba menarik panah namun dia merintih kesakitan.



kulihat matanya terbua mulutnya berucap pelan" nikahi aku sekarang"



aku berteriak keras kueluk dia dan kumenciumnya. " dalam nama mu yang telah menciptakan cinta berkatmu mengalir tanpa pendeta, maka aku berucap berkat darimu menyetuhkan kami dakam percintaan, dan mulai sekarang kami adalah satu yang tudak akun terpisahkan kecuali oleh maut."



lupeluk dia sekali lagi ' aku tak kuat lag sayang,, terimakasih atas cintamu..



pelan2 matanya tertutup distulah untuk terakhirkalinya aku mendengar suaranya. dia pergi untuk selamanya.

Sayang aku datang dan duduk menemanimu si sini. Akan kucoba menghiburmu dengan lagu2 merdu tentang cinta. Akan kucoba meniuplan nafas kerinduaan lewat lantunan irama lagu.


lihatlah aku sayang aku kini terduduk tak berdaya, mulutku penuh dengan kata2 cinta yang tertunda, namun sampai sekarang aku bekum menemukan penganti mu, dan aku tahu aku tidak akan perna bisa mengantikamu.


sayang semalam aku baru dari sekolah kita, sekolah kita waktu sma dulu. Banyak hal telah berubah bungga2 indah yang dulu kau tanamin di taman kelas kita kita telah layu. Namun kupu2 yang dulu berterbangan masih tetap ada di sana meskipun tiada lagi bunga. Sayang aku masih ingat ketika kau dilempar kapur oleh guru karna lau ngantuk. Saat itu aku tertawa terbahal. Katna pada saat itu aku benci padamu karna perasaan cinta yang tak mungkin kuungkapkan. Pertama kali aku merasa bahwa kau juga sayang padaku, itu ketika diadakanya lomba dangsa antar kelas di sekolah kita, dan aku senang bangat bisa berpasangan denganmu. Aku merasakan tanganmu gemetaran memegang bahuku. Irama lagu yang sangat indah sungguh sampai sekarang gerakan dance yang kita pelajari selama dua bulan masih tersusun rapi di kepalaku. Sesekali kalau aku merindukanmu maka aku akan berdansa sendirian sambil membayangkanmu.


sayang aku juga masih ingat ketika kita pernah dihukum lomcat kodok keliling lapangan, waktu itu aku tahu kalau kau tida membawa baju praktekmu, sebenarya waktu itu aku bawah baju namun aku sembunyian biat kita dihukum sama2. Dan aku senang bangat menjadi seekor kodok bersamamu. Waktu itu kita hanya sebatas teman yang saling mencintai.


satu hal yang selalu aku rindukan saat-saat duduk berdua di depan sekolah setelah semua orang pada pulang. Kau tidak akan penah lupa dengan bontot kecilmu yang selalu kita habiskan berdua.


aku rahu beberapa orang yang perna melihat kita terlalu dekat curiga dengan kedekatan kita itu. Namun aku tidak peduki yang kupikirkan saat itu aku mencintamu, dan mungkin aku tidak akan pernah bisa memilikimu atau mengatakan cinta padamu. Meskipun aku mulai sadar kalau kau juga sayang padaku.


sayang kini semua itu tinggal kenangan, kenangan yang tak akan mungkin kembali lagi, saat2 tertawa, menangis, tersenyum dan terdiam semuanyan indah kla bersamamu. Satu hal yang selalu aku bawah dalam doalu kuharap engkau tenang bersama dia di alam sana. Salam bahagia sayang, aku akan tetap disini, duduk menemanimu, aku tidak akan meningalkanmu lagi, aku akan tertidur disini, dan aku berharapa kau tidak akan pernah terbangun lagi. Tapi sebentar sayang saya minum dulu...biar nanti aku tidak kehausan. Minuman bergambat tengkorank ini akan terasa manyenangkan, dan aku akan tenang hingga aku berjumpa denganmu. Selamat bertemu wahai kekasihku....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar